BAB III
DRIVETEST TEMS
3.1 Pengenalan TEMS
3.1.1 Istilah Drivetest dan
Walk Test
Drivetest digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dilakukan
dengan berkendaraan (drive) mobil,
sedangkan Walk Test untuk indoor (dalam ruangan) karena dilakukan
dengan berjalan (walk). Istilah drivetest lebih umum digunakan daripada walk test.
3.1.2 Defenisi
Drivetest didefinisikan dengan proses
pengukuran sistem komunikasi bergerak pada sisi gelombang radio di udara yaitu
dari arah pemancar/BTS ke MS/Handphone atau sebaliknya, dengan menggunakan
handphone yang didesain secara khusus untuk pengukuran.
3.1.3 Tujuan Drivetest
Adapun tujuan dari drivetest adalah :
1. Mengetahui
kondisi aktual gelombang radio (sinyal) dari suatu BTS (Base Transceiver Station) maupun element BSS (Base Station Subsystem) pada khususnya, dan dari suatu Network Sellular pada umumnya.
2. Mengetahui
Informasi-informasi optimisasi jaringan sellular fundamental, seperti level
daya terima (RxLevel), kualitas sinyal
terima (RxQual), quality of voice base on user
experiences (SQI), jarak antara BTS dan MS atau timing advance (TA), interferensi (C/I, C/A), dan juga untuk
melihat proses handovernya.
3. Membantu
dalam analisis dan mendeskripsikan statistik sistem telekomunikasi sellular,
karena drivetest dapat dilakukan
dalam proses mempersiapkan suatu network
(RF Tuning Drivetest) dan
dalam proses memperbaiki dan memaintain suatu network (RF Optimization Drivetest). Dimana
kedua proses tersebut merupakan 20% dari kegiatan Optimisasi Jaringan Selluler
itu sendiri.
3.1.4 Vendor Alat Drivetest
Vendor alat drivetest yang dipergunakan
dalam mengukur kualitas sinyal jaringan pada sistem telekomunikasi
adalah :
1.
Tems dari Vendor Ericsson
Tems adalah
software buatan vendor ericsson untuk mengetahui kualitas radio jaringan GSM. Dengan
menggunakan software ini kita dapat mengetahui level pancaran dari sebuah BTS,
kualitas pancarannya dari BTS dan lain hal yang menyangkut bagian radio dari
jaringan GSM. Dengan software ini kita juga dapat melakukan test call. Dengan Test Call kita dapat mengetahui BTS mana saja yang serving (melayani handphone), kemampuan handover ke BTS lain (sesuai dengan
planning GSM atau tidak) dan berbagai macam hal lainnya. Karena dibuat oleh
vendor ericsson maka handphone yang digunakan juga dari ericsson (sony
ericsson) yaitu seri T610 salah satunya. Jadi software ini tidak sembarangan
dijual ke masyarakat umum. Karena sudah jadi satu kesatuan paket dengan
handphone dan softwarenya. Jadi tems ini tidak dijual bebas, biasanya divisi
Optim Network yang menggunakan tools tems untuk mengetahui kualitas
jaringan radio GSM.
2.
Nemo dari vendor Nokia
Nemo adalah software buatan vendor nokia yang berfungsi
sebagai alat drivetest untuk
mengetahui kualitas radio jaringan GSM.
Nemo merupakan produksi dari nokia dengan berbagai jenis tipe.
X-Tel merupkan produksi dari Xi atau X-PEDite yang berfungsi sebagai alat drivetest untuk mengetahui kualitas
radio jaringan GSM.
3.1.5 Tipe Tipe TEMS
Tems terdiri dari beberapa tipe
yaitu :
1.
TEMS Investigation
Digunakan untuk drivetest di luar ruangan (outdoor). Mulai versi 4 sudah dapat
digunakan untuk drivetest dalam
ruangan (indoor). Menggunakan GPS (Global Positioning System) sebagai alat
navigasi dan plotting parameter pada
rute drivetest yang dilalui. Tems
investigation terdiri dari berbagai versi mulai Tems klasik/98 dan sampai
sekarang versi terbaru adalah Tems versi 11.0
2. TEMS
Light
Digunakan untuk drivetest di luar ruangan (outdoor). TEMS Investigation dan TEMS
Light hanya bisa mengukur sisi downlink
saja yaitu dari arah BTS ke MS. Untuk uplink
yaitu dari arah MS ke BTS, TEMS
Investigation dan Light tidak
dapat mengukur karena alat pengukurnya hanya handphone. TEMS Automatic menggunakan sistem client-server untuk pengukuran uplink dan downlink. Client-nya
menggunakan MTU (Mobile Test Unit)
yang bekerja secara otomatis saat dinyalakan. Hasil pengukuran di MTU dikirim
lewat GPRS ke server. Server akan menerima data dari MTU dan mengolahnya.
3. TEMS
Automatic
Digunakan untuk drivetest di luar ruangan (outdoor). TEMS Investigation dan TEMS
Light hanya bisa mengukur sisi downlink saja yaitu dari arah BTS ke MS.
Untuk uplink yaitu dari arah MS ke
BTS, TEMS Investigation dan Light tidak dapat mengukur karena alat
pengukurnya hanya handphone. TEMS Automatic
menggunakan sistem client-server untuk
pengukuran uplink dan downlink. Client-nya menggunakan MTU (Mobile
Test Unit) yang bekerja secara otomatis saat dinyalakan. Hasil pengukuran
di MTU dikirim lewat GPRS ke server. Server akan menerima data dari MTU dan
mengolahnya.
3.2 Perangkat TEMS
1. Sofware
TEMS
Sofware yang digunakan untuk
tugas akhir ini adalah software tems investigation version 9.0.
2. Handphone
TEMS
Ada berbagai jenis Handphone yang
support pada tems investigation diantaranya adalah sebagai berikut terlihat
pada Tabel 3.1.
Tabel
3.1 Jenis Handphone yang support pada
Tems Investigation
HANDPHONE
|
WCDMA 1900
|
WCDMA 2100
|
GSM 850
|
GSM 900
|
GSM 1800
|
GSM 1900
|
VIDEO TELEPHONY
|
EXTERNAL ANTENNA
|
Sony Ericson K600i
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||
Sony Ericson V802SE
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||
Sony Ericson W600i
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||
Motorola E1000
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||
Motorola E1070
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||
Motorola M702iG
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||
Motorola Razr V3x
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||
Nokia 6230
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||||
Nokia 6230i
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||||
Nokia 6282
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||
Nokia 6680
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||
Nokia N80
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
3. Kabel
data USB, serial
Sebagian besar PC maupun notebook
dewasa ini mulai meninggalkan port serial
dan beralih ke USB. Penggunaan USB memang lebih praktis karena selain
kecepatannya yang lebih tinggi, port
ini memiliki sumber tegangan 5 Volt yang dapat digunakan untuk memberi sumber
daya pada sistem elektronik yang terhubung ke dalamnya. Sementara saat ini
sebagian besar perangkat elektronik masih menggunakan port RS 232 media komunikasinya dengan PC. Untuk menjembatani
permasalahan tersebut maka banyak diluncurkan produk USB to RS 232 yang membuat
perangkat elektronik tersebut tetap terdeteksi sebagai COM (Port RS 232) pada PC ataupun notebook. Software lama yang sebelumnya
masih menggunakan COM pun tidak perlu diubah lagi karena perangkat tersebut
masih dianggap berkomunikasi dengan COM (Port
RS 232).
4. Lisensi
TEMS
Sebelum menggunakan atau
menjalankan tems perlu diketahui bahwa tanpa lisensi tems semua kegiatan drivetest tidak dapat dilakukan. Untuk
itu dalam menginstal software tems masukkan lisensi tems yang tersedia pada driver tems tersebut.
5. GPS
GPS adalah sistem radio navigasi dan
penentuan posisi dengan menggunakan satelit navigasi yang dimiliki dan dikelola
oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Nama formal dari GPS adalah NAVSTAR
GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging
Global Positioning System). Sistem ini digunakan untuk
memberikan informasi mengenai posisi, waktu dan
kecepatan secara global tanpa ada batasan waktu
dan cuaca.
6. Aksesoris,
USB to Rs 232, charger handphone untuk mobil
Untuk melengkapi peralatan drivetest perlu juga dipersiapkan
aksesoris seperti headset, USB to RS
232, dan charger handphone untuk mobil yang berfungsi sebagai peralatan untuk
antisipasi adanya kemungkinan gangguan pada saat melakukan pengetesan kelokasi.
3.3 Parameter
TEMS
1.
BCCH (Broadcast
Control Channel)
Bagian control channel dalam GSM untuk melakukan broadcasting data network
cell dimana user berada dan apa
saja cell neighboardnya. Dari BCCH
juga dikirim sinyal secara continous sehingga user (Mobile Subscriber)
mendapat sinyal. BCCH bersifat downlink
dari BTS ke MS saja.
2. ARFCN
(Absolute Radio Frequency Channel)
Menyederhanakan nilai dari
frekuensi GSM, misalnya menyebutkan alokasi frekuensi untuk operator A dari
kanal 51 sampai 87 dibandingkan dari 945.2 MHz sampai 952.4. Atau memasukkan
angka 51 ke dalam peralatan dibandingkan harus mengingat dan memasukkan 945.2
MHz. Apabila pihak regulator hanya mengalokasikan frekuensi dalam satuan MHz
tapi tidak dalam nomor kanal ARFCN maka dilakukan mapping frekuensi sendiri
dari MHz ke ARFCN.
3.
CGI (Cell
Global Identity)
Cell Global identity adalah metode untuk untuk mengenali posisi user berdasarkan cell. Cell global Identity merupakan identitas cell yang unik. Karena di seluruh dunia tidak ada cell dengan kode yang sama.
CGI terdiri dari :
a. MCC
(Mobile Country code)
MCC adalah identifikasi suatu
negara dengan menggunakan 3 digit.
Tiga digit MCC ini
merupakan bagian dari format penomoran IMSI, dimana secara total IMSI terdiri
dari 15 digit. Indonesia
menggunakan 510.
b. MNC
(Mobile Network Code)
MNC adalah 2 digit identifikasi yang digunakan
untuk mengidentifikasikan sebuah jaringan bergerak Kombinasi antara MCC dan MNC
akan selalu menghasilkan sebuah kode yang unik di seluruh dunia. Untuk provider Excelcommindo di Indonesia
menggunakan kode MNC berdasarkan IMSI adalah 11.
c. LAC (Local
Area Code)
LAC adalah sebuah identitas yang
digunakan untuk menunjukkan kumpulan beberapa cell. Sebuah PLMN tidak
boleh menggunakan 1 LAC yang sama untuk 2 cell group yang berbeda.
Sebuah LAC dapat digunakan dalam 2 atau lebih BSC yang berbeda, dengan syarat
masih dalam 1 MSC yang sama. Informasi lokasi LAC terakhir dimana sebuah MS berada
akan disimpan di VLR dan akan diperbaharui apabila MS tersebut bergerak dan
memasuki area dengan LAC yang berbeda.
d. Cell
ID
Parameter ini yang harus
diperhatikan agar tidak salah site ketika ingin melakukan drivetest karena setiap cell
punya kode ID masing-masing.
4. BSIC
(Base Station Identyti Code)
Di gunakan agar
MS dapat membedakan BTS yang menggunakan frekuensi yang sama. Karena
menggunakan frekuensi re-use
kemungkinan BTS mengeluarkan frekuensi yang sama.
5. RxLevel
Tingkat kuat level sinyal penerima di MS (rentang
dalam minus dB), makin kecil nilai RxLevel
maka sinyal makin lemah.
6. RxQual
Tingkat kualitas sinyal penerima di MS (rentangnya skala
0-7).
7. SQI
(Speech Quality Indicator)
8. TA
(Timing Advance)
Timing Avance adalah parameter untuk mengetahui jarak antara BTS
dan mobile station(MS). Timing advance
adalah sinkronisasi antara mobile station
dengan Base Transmitter Station(BTS)
dalam transmisi suara. Untuk menjaga sinkronisasi, mobile station mengirim sinyal ke BTS (up link) secara kontinyu. BTS juga mengirim sinyal ke mobile station (down link). Saat uplink
dan downlink disebut round trip time. Saat terjadi total connection, BTS akan mengirim nilai Timing Advance ke mobile station. Dengan timing
advance, bisa diketahui jarak antara BTS dengan mobile station. Nilai timing
Advance adalah 0-63. Artinya jarak antara BTS-MS berkisar antara 0-35 km.
Dengan setiap tingkatan mewakili 550 m.
9.
FER (Frame Erasure
Rate)
Frame Erasure Rate (FER) merupakan rata-rata kesalahan dalam 1 detik. Nilai
FER maksimal yang disyaratkan adalah 1%. Jika suatu coverage memiliki FER lebih dari 1% akan mengakibatkan adanya drop call.
Secara umum
parameter drivetest ini sudah menjadi
kesempatan bersama oleh team optimalisasi Excelcomindo dengan vendor sebagai
alat ukur kinerja dan kualitas jaringan Excelcomindo seperti yang diperlihatkan
pada Tabel 3.2.
Tabel
3.2 Parameter Drivetest
No
|
Parameter Drivetes
|
Good
|
Fair
|
Bad
|
1
|
Rxlevel
|
- 33 s.d - 60
|
- 80 s.d - 85
|
-85
s.d. -110
|
2
|
RxQuality
|
0 s.d. 4
|
5
|
6 - 7
|
3
|
SQI
|
18 s.d. 38
|
10 s.d. 18
|
-20 s.d. 10
|
4
|
FER
|
0 s.d. 3
|
3 4 s.d. 7
|
7 8 s.d. 100
|
3.4 Proses Optimisasi
Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan untuk drivetest
dalam siklus jaringan nirkable,
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Siklus hidup jaringan, drivetest
dibutuhkan untuk mengoptimalkan siklus hidup suatu jaringan
Optimisasi
jaringan dilakukan untuk memaksimalkan kinerja jaringan yang sudah ada dan
menjaga kualitas sinyal, agar layanan kepada pengguna dapat ditingkatkan.
Sebelum optimisasi jaringan dilakukan, perlu diadakan pengawasan dan pengukuran
kinerja jaringan melalui uji berjalan (drivetest).
Drivetest merupkan langkah awal
proses optimisasi, dengan tujuan mengumpulkan data pengukuran yang berkaitan
dengan lokasi pengguna.
Sebelum
melakukan instalasi BTS, operator perlu melakukan pengukuran untuk mengepaluasi
situs agar bias ditentukan lokasi yang tepat untuk BTS. Secara umum proses ini
terdiri dari pengiriman sinyal Continious
wave (CW) yang belum dimodulasi dari situs yang sedang diuji dan mengukurnya dengan pesawat penerima.
Optimisasi dan verifikasi awal dilakukan untuk pengamatan awal cakupan jaringan saat sinyal termodulasi mulai dipancarkan. Proses selanjutnya adalah
melakukan fasa uji terima (acceptance-testing).
Jaringan yang baru dibangun oleh vendor, kendalinya dialihkan ke opertaor
GSM yang meminta tambahan jaringan
tersebut, untuk ditangani dan diuji kelayakannya. Standard keadaan sinyal yang
diterima oleh operator GSM, harus sesuai dengan data yang terkumpul oleh vendor
selama pengukuran jaringan.
Proses
optimisasi dimulai dengan drivetest,
lalu post processing yaitu analisis
data hasil pengukuran, dan akhinya dilakukan tindakan yang dibutukan untuk
menyelesaikan masalah. Keseluruhan proses optimisasi di prlihatkan pada Gambar
3.2.
Gambar
3.2 Proses Optimisasi
Setelah data
terkumpul sepanjang luas cakupan RF yang diinginkan, maka data ini akan
diproses pada suatu perangkat lunak yaitu drivetest
tems investigation version 9.0.1. Setelah
masalah, penyebab dan solusi dapat diidentifikasi, langkah selanjutnya
adalah pemecahan terhadap masalah tersebut.
Setelah
operator mulai melakukan layanan komersil, proses optimisasi dan troubleshooting akan terus dilkakukan sampai situs cell baru dibangun untuk menambah
kapasitas jaringan atau cakupan geografis. Perubahan dalam jalur propogasi
sinyal akan terus berlanjut karena penambahan gedung baru, pertumbuhan pohon,
perubahan lahan, dan penuaan/kerusakan alat. Selain itu dengan semakin
bertambahnya pelanggan dan peningkatan kanal trafik, jaringan perlu dioptimasi
ulang untuk menghitung peningkatan daya interfernsi yang disebabkan peningkatan
trafik.
3.5 Prinsip Drivetest
Drivetest memungkinkan operator untuk
melakukan optimisasi yang terus menerus. Umumnya drivetest dilakukan dengan menghubungkan MS ke PC/laptop. Gambar
3.3 menunjukkan konfigurasi derivetest
MS-Receiver.
Gambar
3.3 Konfigurasi drivetest MS-Receiver
Pelanggan selluler
biasanya melihat kinerja layanan jaringan berdasarkan cakupan jaringan dan
kualitas panggilan. Perangkat drivetest
menggunakan MS untuk mensimulasikan masalah yang dialami pelanggan ketika/saat
melakukan panggilan. Sebagai contoh, jika panggilan terputus ketika beroperasi
di dalam objek yang bergerak pada suatu lokasi tertentu, maka perangkat drivetest harus mampu mensimulasikan
masalah ini. Contoh lain masalah adalah panggilan yang diblokir (kegagalan
mendapatkan akses), kualitas suara yang buruk, dan cakupan area yang kurang.
Sistem
drivetest melakukan pengukuran,
menyimpan data di computer, dan menampilkan data menurut waktu dan tempat.
Beberapa tipe sistem drivetest yang
tersedia adalah, drivetest berbasis
MS, berbasis receiver yang mampu
mengukur semua sinyal pilot yang ada, dan kombinasi keduanya. Sistem drivetest
diterapkan dalam kendaraan dan dikemudikan sepanjang area cakupan operator. Perhatikan
Gambar 3.4.
Gambar
3.4 Proses Drivetest dalam mobil pada
jaringan GSM
3.6 Perancangan
Perangkat
lunak pengukuran dan pengawasan kinerja jaringan GSM terdiri dari dua bagian
utama, yaitu Networking Monitoring dan Analyzer. Networking
Monitoring berfungsi untuk mengakusisi data, lalu menampilkannya secara real time, kemudian data tersebut
disimpan di database untuk keperluan analyzer. Analyzer berfungsi untuk melakukan proses load dari data base,
kemudian ditampilkan dengan tampilan yang lebih detail untuk keperluan
analisis.
3.6.1 Algoritma perancangan
3.6.1.1 Algoritma Perancangan Position Monitoring
Networking Monitoring berfungsi untuk
mengendalikan 4 proses utama yaitu koneksi antara MS dan personal computer
(PC), akusisi data-data kualitas, menampilkan data-data kualitas dan
menyimpannya ke data base. Gambar 3.5 menunjukkan algoritma networking monitoring.
Gambar 3.5 Algoritma Networking
Monitoring
3.6.1.2 Algoritma Perancangan
Analyzer
Analyzer berfungsi untuk mengendalikan 2
proses utama yaitu load data dari
data base dan menampilkannya dengan tampilan yang mudah dimengerti oleh user. Data yang akan ditampilkan adalah
data-data kualitas jaringan. Gambar 3.6 menunjukkan algoritma analyzer.
Gambar
3.6 Algoritma Analyzer
3.6.1.3 Tampilan Menu Utama
Menu utama merupakan tampilan yang
berinteraksi dengan pengguna ketika program pertama kali dijalankan. Menu utama
menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam program kepada pengguna. Gambar 3.7
menunjukkan tampilam menu utama.
Gambar 3.7 Tampilan Menu Utama
Menu utama berisi
beberapa komponen untuk memproses fitur-fitur yang ditawarkan. Sebagian besar
komponen tersebut berupa button. Button merupakan sebuah komponen yang
berfungsi untuk menjalankan sebuah perintah. Gambar 3.6 menampilkan beberapa
button, yaitu :
1)
Networking
monitoring button.
Button ini
berfungsi untuk menjalankan perintah membuka Networking Monitoring Form dan menutup form menu utama.
2)
Analyzer
button
Button ini
berfungsi untuk menjalankan perintah membuka analyzer form dan menutup
menu utama.
3)
Exit button
Button ini
berfungsi menutup program pemantauan kualitas jaringan GSM.
4) Help button
Berfungsi untuk
menjalankan perintah membuka help form.
5)
About button
Button ini
berfungsi untuk menjalankan perintah membuka about form.
3.6.1.4 Tampilan Networking
Monitoring
Networking monitoring akan ditampilkan
ketika pengguna menekan networking monitoring
button. Yang berfungsi untuk menapilkan data-data dan masukan yang diperlukan
untuk monitoring kualitas jaringan GSM. Gambar 3.8 menunjukkan tampilan networking monitoring.
Gambar
3.8 Tampilan Networking Monitoring
Networking
monitoring dibangun dari beberapa toolbox.
Toolbox yang terdapat pada networking
monitoring antara lain 6 tex box, 6 button dan 1 bar sinyal.
3.6.1.5 Tampilan Analyzer
Analyzer akan ditampilkan ketika
pengguna menekan analyzer button.
Tampilan analyzer berfungsi untuk
menampilkan data-data kualitas jaringan GSM yang dihasilkan oleh networking monitoring. Gambar 3.9.
menunjukkan tampilan analyzer.
Gambar
3.9 Tampilan Analyzer
Analyzer
juga dibangun dari beberapa toolbox yang terdiri dari SSTab, button, text box, map box, data grid, option button, dan legand.
Hi,..sobat2 org telekomunikasi,.ayo..apresiasikan karyamu untuk membangun dunia telekomunikasi
BalasHapus