Minggu, 08 Agustus 2010

DRIVETEST TEMS


BAB III
DRIVETEST TEMS

3.1 Pengenalan TEMS
3.1.1   Istilah Drivetest dan Walk Test
Drivetest digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dilakukan dengan berkendaraan (drive) mobil, sedangkan Walk Test untuk indoor (dalam ruangan) karena dilakukan dengan berjalan (walk). Istilah drivetest lebih umum digunakan daripada walk test.

3.1.2    Defenisi
Drivetest didefinisikan dengan proses pengukuran sistem komunikasi bergerak pada sisi gelombang radio di udara yaitu dari arah pemancar/BTS ke MS/Handphone atau sebaliknya, dengan menggunakan handphone yang didesain secara khusus untuk pengukuran.
3.1.3    Tujuan Drivetest
Adapun tujuan dari drivetest adalah :
1.      Mengetahui kondisi aktual gelombang radio (sinyal) dari suatu BTS (Base Transceiver Station) maupun element BSS (Base Station Subsystem) pada khususnya, dan dari suatu Network Sellular pada umumnya.
2.      Mengetahui Informasi-informasi optimisasi jaringan sellular fundamental, seperti level daya terima (RxLevel), kualitas sinyal terima (RxQual), quality of voice base on user experiences (SQI), jarak antara BTS dan MS atau timing advance (TA), interferensi (C/I, C/A), dan juga untuk melihat proses handovernya.
3.      Membantu dalam analisis dan mendeskripsikan statistik sistem telekomunikasi sellular, karena drivetest dapat dilakukan dalam proses mempersiapkan suatu network (RF Tuning Drivetest) dan dalam proses memperbaiki dan memaintain suatu network (RF Optimization Drivetest). Dimana kedua proses tersebut merupakan 20% dari kegiatan Optimisasi Jaringan Selluler itu sendiri.
3.1.4    Vendor Alat Drivetest
            Vendor alat drivetest  yang  dipergunakan  dalam mengukur kualitas sinyal jaringan pada sistem telekomunikasi adalah :
1.      Tems dari Vendor Ericsson
Tems adalah software buatan vendor ericsson untuk mengetahui kualitas radio jaringan GSM. Dengan menggunakan software ini kita dapat mengetahui level pancaran dari sebuah BTS, kualitas pancarannya dari BTS dan lain hal yang menyangkut bagian radio dari jaringan GSM. Dengan software ini kita juga dapat melakukan test call. Dengan Test Call kita dapat mengetahui BTS mana saja yang serving (melayani handphone), kemampuan handover ke BTS lain (sesuai dengan planning GSM atau tidak) dan berbagai macam hal lainnya. Karena dibuat oleh vendor ericsson maka handphone yang digunakan juga dari ericsson (sony ericsson) yaitu seri T610 salah satunya. Jadi software ini tidak sembarangan dijual ke masyarakat umum. Karena sudah jadi satu kesatuan paket dengan handphone dan softwarenya. Jadi tems ini tidak dijual bebas, biasanya divisi Optim Network yang menggunakan tools tems untuk mengetahui kualitas jaringan radio GSM.          
2.      Nemo dari vendor Nokia
Nemo adalah software buatan vendor nokia yang berfungsi sebagai alat drivetest untuk mengetahui kualitas  radio jaringan GSM. Nemo merupakan produksi dari nokia dengan berbagai jenis tipe.
X-Tel merupkan produksi dari Xi  atau X-PEDite yang berfungsi sebagai alat drivetest untuk mengetahui kualitas radio jaringan GSM.

3.1.5   Tipe Tipe TEMS
            Tems terdiri dari beberapa tipe yaitu :
1.      TEMS Investigation
Digunakan untuk drivetest di luar ruangan (outdoor). Mulai versi 4 sudah dapat digunakan untuk drivetest dalam ruangan (indoor). Menggunakan GPS (Global Positioning System) sebagai alat navigasi dan plotting parameter pada rute drivetest yang dilalui. Tems investigation terdiri dari berbagai versi mulai Tems klasik/98 dan sampai sekarang versi terbaru adalah Tems versi 11.0
2.      TEMS Light
Digunakan untuk drivetest di luar ruangan (outdoor). TEMS Investigation dan TEMS Light hanya bisa mengukur sisi downlink saja yaitu dari arah BTS ke MS. Untuk uplink yaitu dari arah MS ke BTS, TEMS Investigation dan Light tidak dapat mengukur karena alat pengukurnya hanya handphone. TEMS Automatic menggunakan sistem client-server untuk pengukuran uplink dan downlink. Client-nya menggunakan MTU (Mobile Test Unit) yang bekerja secara otomatis saat dinyalakan. Hasil pengukuran di MTU dikirim lewat GPRS ke server. Server akan menerima data dari MTU dan mengolahnya.
3.      TEMS Automatic
Digunakan untuk drivetest di luar ruangan (outdoor). TEMS Investigation dan TEMS Light  hanya bisa mengukur sisi downlink saja yaitu dari arah BTS ke MS. Untuk uplink yaitu dari arah MS ke BTS, TEMS Investigation dan Light tidak dapat mengukur karena alat pengukurnya hanya handphone. TEMS Automatic menggunakan sistem client-server untuk pengukuran uplink dan downlink. Client-nya menggunakan MTU (Mobile Test Unit) yang bekerja secara otomatis saat dinyalakan. Hasil pengukuran di MTU dikirim lewat GPRS ke server. Server akan menerima data dari MTU dan mengolahnya.

3.2  Perangkat TEMS
1.      Sofware TEMS
Sofware yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah software tems investigation version 9.0.
2.      Handphone TEMS
Ada berbagai jenis Handphone yang support pada tems investigation diantaranya adalah sebagai berikut terlihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jenis Handphone yang support  pada Tems Investigation
HANDPHONE
WCDMA 1900
WCDMA 2100
GSM 850
GSM 900
GSM 1800
GSM 1900
VIDEO TELEPHONY
EXTERNAL ANTENNA
Sony Ericson K600i


Sony Ericson V802SE


Sony Ericson W600i



Motorola E1000


Motorola E1070



Motorola M702iG



Motorola Razr V3x



Nokia 6230 US




Nokia 6230i




Nokia 6282



Nokia 6680


Nokia N80


3.      Kabel data USB, serial
Sebagian besar PC maupun notebook dewasa ini mulai meninggalkan port serial dan beralih ke USB. Penggunaan USB memang lebih praktis karena selain kecepatannya yang lebih tinggi, port ini memiliki sumber tegangan 5 Volt yang dapat digunakan untuk memberi sumber daya pada sistem elektronik yang terhubung ke dalamnya. Sementara saat ini sebagian besar perangkat elektronik masih menggunakan port RS 232 media komunikasinya dengan PC. Untuk menjembatani permasalahan tersebut maka banyak diluncurkan produk USB to RS 232 yang membuat perangkat elektronik tersebut tetap terdeteksi sebagai COM (Port RS 232) pada PC ataupun notebook. Software lama yang sebelumnya masih menggunakan COM pun tidak perlu diubah lagi karena perangkat tersebut masih dianggap berkomunikasi dengan COM (Port RS 232).
4.   Lisensi TEMS
Sebelum menggunakan atau menjalankan tems perlu diketahui bahwa tanpa lisensi tems semua kegiatan drivetest tidak dapat dilakukan. Untuk itu dalam menginstal software tems masukkan lisensi tems yang tersedia pada driver tems tersebut.
5.      GPS
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi dengan menggunakan satelit navigasi yang dimiliki dan dikelola oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Nama formal dari GPS adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System). Sistem ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai posisi, waktu dan kecepatan secara global tanpa ada batasan waktu dan cuaca.
6.      Aksesoris, USB to Rs 232, charger handphone untuk mobil
Untuk melengkapi peralatan drivetest perlu juga dipersiapkan aksesoris seperti headset, USB to RS 232, dan charger handphone untuk mobil yang berfungsi sebagai peralatan untuk antisipasi adanya kemungkinan gangguan pada saat melakukan pengetesan kelokasi.


 3.3  Parameter TEMS
1.      BCCH (Broadcast Control Channel)  
Bagian control channel dalam GSM untuk melakukan broadcasting data network cell dimana user berada dan apa saja cell neighboardnya. Dari BCCH juga dikirim sinyal secara continous sehingga user (Mobile Subscriber) mendapat sinyal. BCCH bersifat downlink dari BTS ke MS saja.
2.      ARFCN (Absolute Radio Frequency Channel)
Menyederhanakan nilai dari frekuensi GSM, misalnya menyebutkan alokasi frekuensi untuk operator A dari kanal 51 sampai 87 dibandingkan dari 945.2 MHz sampai 952.4. Atau memasukkan angka 51 ke dalam peralatan dibandingkan harus mengingat dan memasukkan 945.2 MHz. Apabila pihak regulator hanya mengalokasikan frekuensi dalam satuan MHz tapi tidak dalam nomor kanal ARFCN maka dilakukan mapping frekuensi sendiri dari MHz ke ARFCN.
3.      CGI (Cell Global Identity)
Cell Global identity adalah metode untuk untuk mengenali posisi user berdasarkan cell. Cell global Identity merupakan identitas cell yang unik. Karena di seluruh dunia tidak ada cell dengan kode yang sama.
CGI terdiri dari :
a.       MCC (Mobile Country code)
MCC adalah identifikasi suatu negara dengan menggunakan 3 digit. Tiga digit MCC ini merupakan bagian dari format penomoran IMSI, dimana secara total IMSI terdiri dari 15 digit. Indonesia menggunakan 510.
b.      MNC (Mobile Network Code)
MNC adalah 2 digit identifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah jaringan bergerak Kombinasi antara MCC dan MNC akan selalu menghasilkan sebuah kode yang unik di seluruh dunia. Untuk provider Excelcommindo di Indonesia menggunakan kode MNC berdasarkan IMSI adalah 11.
c.   LAC (Local Area Code)
LAC adalah sebuah identitas yang digunakan untuk menunjukkan kumpulan beberapa cell. Sebuah PLMN tidak boleh menggunakan 1 LAC yang sama untuk 2 cell group yang berbeda. Sebuah LAC dapat digunakan dalam 2 atau lebih BSC yang berbeda, dengan syarat masih dalam 1 MSC yang sama. Informasi lokasi LAC terakhir dimana sebuah MS berada akan disimpan di VLR dan akan diperbaharui apabila MS tersebut bergerak dan memasuki area dengan LAC yang berbeda.
d.      Cell ID
Parameter ini yang harus diperhatikan agar tidak salah site ketika ingin melakukan drivetest karena setiap cell punya kode ID masing-masing.
4.      BSIC (Base Station Identyti Code)
Di gunakan agar MS dapat membedakan BTS yang menggunakan frekuensi yang sama. Karena menggunakan frekuensi re-use kemungkinan BTS mengeluarkan frekuensi yang sama.
5.      RxLevel
Tingkat  kuat level sinyal penerima di MS (rentang dalam minus dB), makin kecil nilai RxLevel maka sinyal makin lemah.
6.      RxQual
Tingkat kualitas sinyal penerima di MS (rentangnya skala 0-7).

7.      SQI (Speech Quality Indicator)
8.      TA (Timing Advance)
Timing Avance adalah parameter untuk mengetahui jarak antara BTS dan mobile station(MS). Timing advance adalah sinkronisasi antara mobile station dengan Base Transmitter Station(BTS) dalam transmisi suara. Untuk menjaga sinkronisasi, mobile station mengirim sinyal ke BTS (up link) secara kontinyu. BTS juga mengirim sinyal ke mobile station (down link). Saat uplink dan downlink disebut round trip time. Saat terjadi total connection, BTS akan mengirim nilai Timing Advance ke mobile station. Dengan timing advance, bisa diketahui jarak antara BTS dengan mobile station. Nilai timing Advance adalah 0-63. Artinya jarak antara BTS-MS berkisar antara 0-35 km. Dengan setiap tingkatan mewakili 550 m.
9.      FER (Frame Erasure Rate)
Frame Erasure Rate (FER) merupakan rata-rata kesalahan dalam 1 detik. Nilai FER maksimal yang disyaratkan adalah 1%. Jika suatu coverage memiliki FER lebih dari 1% akan mengakibatkan adanya drop call.
Secara umum parameter drivetest ini sudah menjadi kesempatan bersama oleh team optimalisasi Excelcomindo dengan vendor sebagai alat ukur kinerja dan kualitas jaringan Excelcomindo seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Parameter Drivetest
No
Parameter Drivetes
Good
Fair
Bad
1
Rxlevel
- 33 s.d - 60
- 80 s.d - 85
-85 s.d. -110
2
RxQuality
0 s.d. 4
5
6 - 7
3
SQI
18 s.d. 38
10 s.d. 18
-20 s.d. 10
4
FER
0 s.d. 3
3 4 s.d. 7
7 8 s.d. 100


3.4  Proses Optimisasi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk drivetest dalam siklus jaringan nirkable, sebagaimana  ditunjukkan pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Siklus hidup jaringan, drivetest dibutuhkan untuk mengoptimalkan siklus hidup suatu jaringan

Optimisasi jaringan dilakukan untuk memaksimalkan kinerja jaringan yang sudah ada dan menjaga kualitas sinyal, agar layanan kepada pengguna dapat ditingkatkan. Sebelum optimisasi jaringan dilakukan, perlu diadakan pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan melalui uji berjalan (drivetest). Drivetest merupkan langkah awal proses optimisasi, dengan tujuan mengumpulkan data pengukuran yang berkaitan dengan lokasi pengguna.
            Sebelum melakukan instalasi BTS, operator perlu melakukan pengukuran untuk mengepaluasi situs agar bias ditentukan lokasi yang tepat untuk BTS. Secara umum proses ini terdiri dari pengiriman sinyal Continious wave (CW) yang belum dimodulasi dari situs yang sedang diuji  dan mengukurnya dengan pesawat penerima. Optimisasi dan verifikasi awal dilakukan untuk pengamatan awal cakupan  jaringan saat sinyal termodulasi  mulai dipancarkan. Proses selanjutnya adalah melakukan fasa uji terima (acceptance-testing). Jaringan yang baru dibangun oleh vendor, kendalinya dialihkan ke opertaor GSM  yang meminta tambahan jaringan tersebut, untuk ditangani dan diuji kelayakannya. Standard keadaan sinyal yang diterima oleh operator GSM, harus sesuai dengan data yang terkumpul oleh vendor selama pengukuran jaringan.
            Proses optimisasi dimulai dengan drivetest, lalu post processing yaitu analisis data hasil pengukuran, dan akhinya dilakukan tindakan yang dibutukan untuk menyelesaikan masalah. Keseluruhan proses optimisasi di prlihatkan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Proses Optimisasi
Setelah data terkumpul sepanjang luas cakupan RF yang diinginkan, maka data ini akan diproses pada suatu perangkat lunak yaitu drivetest tems investigation version 9.0.1. Setelah  masalah, penyebab dan solusi dapat diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah pemecahan terhadap masalah tersebut.
            Setelah operator mulai melakukan layanan komersil, proses optimisasi dan troubleshooting  akan terus dilkakukan sampai situs cell baru dibangun untuk menambah kapasitas jaringan atau cakupan geografis. Perubahan dalam jalur propogasi sinyal akan terus berlanjut karena penambahan gedung baru, pertumbuhan pohon, perubahan lahan, dan penuaan/kerusakan alat. Selain itu dengan semakin bertambahnya pelanggan dan peningkatan kanal trafik, jaringan perlu dioptimasi ulang untuk menghitung peningkatan daya interfernsi yang disebabkan peningkatan trafik.



3.5      Prinsip Drivetest
            Drivetest memungkinkan operator untuk melakukan optimisasi yang terus menerus. Umumnya drivetest dilakukan dengan menghubungkan MS ke PC/laptop. Gambar 3.3 menunjukkan konfigurasi derivetest MS-Receiver.

Gambar 3.3 Konfigurasi drivetest MS-Receiver
Pelanggan selluler biasanya melihat kinerja layanan jaringan berdasarkan cakupan jaringan dan kualitas panggilan. Perangkat drivetest menggunakan MS untuk mensimulasikan masalah yang dialami pelanggan ketika/saat melakukan panggilan. Sebagai contoh, jika panggilan terputus ketika beroperasi di dalam objek yang bergerak pada suatu lokasi tertentu, maka perangkat drivetest harus mampu mensimulasikan masalah ini. Contoh lain masalah adalah panggilan yang diblokir (kegagalan mendapatkan akses), kualitas suara yang buruk, dan cakupan area yang kurang.
            Sistem drivetest melakukan pengukuran, menyimpan data di computer, dan menampilkan data menurut waktu dan tempat. Beberapa tipe sistem drivetest yang tersedia adalah, drivetest berbasis MS, berbasis receiver yang mampu mengukur semua sinyal pilot yang ada, dan kombinasi keduanya. Sistem drivetest diterapkan dalam kendaraan dan dikemudikan sepanjang area cakupan operator. Perhatikan Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Proses Drivetest dalam mobil pada jaringan GSM

3.6      Perancangan
            Perangkat lunak pengukuran dan pengawasan kinerja jaringan GSM terdiri dari dua bagian utama, yaitu Networking  Monitoring dan Analyzer. Networking Monitoring berfungsi untuk mengakusisi data, lalu menampilkannya secara real time, kemudian data tersebut disimpan di database untuk keperluan analyzer. Analyzer berfungsi untuk melakukan proses load dari data base, kemudian ditampilkan dengan tampilan yang lebih detail untuk keperluan analisis.

3.6.1  Algoritma perancangan
3.6.1.1  Algoritma Perancangan Position Monitoring
Networking Monitoring berfungsi untuk mengendalikan 4 proses utama yaitu koneksi antara MS dan personal computer (PC), akusisi data-data kualitas, menampilkan data-data kualitas dan menyimpannya ke data base. Gambar 3.5 menunjukkan algoritma networking monitoring.


Gambar 3.5 Algoritma Networking Monitoring

3.6.1.2  Algoritma Perancangan Analyzer
            Analyzer berfungsi untuk mengendalikan 2 proses utama yaitu load data dari data base dan menampilkannya dengan tampilan yang mudah dimengerti oleh user. Data yang akan ditampilkan adalah data-data kualitas jaringan. Gambar 3.6 menunjukkan algoritma analyzer.
Gambar 3.6 Algoritma Analyzer
3.6.1.3  Tampilan Menu Utama
 Menu utama merupakan tampilan yang berinteraksi dengan pengguna ketika program pertama kali dijalankan. Menu utama menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam program kepada pengguna. Gambar 3.7 menunjukkan tampilam menu utama.

Gambar 3.7 Tampilan Menu Utama
Menu utama berisi beberapa komponen untuk memproses fitur-fitur yang ditawarkan. Sebagian besar komponen tersebut berupa button. Button merupakan sebuah komponen yang berfungsi untuk menjalankan sebuah perintah. Gambar 3.6 menampilkan beberapa button, yaitu :
1)      Networking monitoring button.
Button ini berfungsi untuk menjalankan perintah membuka Networking Monitoring Form dan menutup form menu utama.
2)      Analyzer button
Button ini berfungsi untuk menjalankan perintah membuka analyzer form dan menutup menu utama.
3)      Exit button
Button ini berfungsi menutup program pemantauan kualitas jaringan GSM.
4)      Help button
Berfungsi untuk menjalankan perintah membuka help form.
5)      About button
Button ini berfungsi untuk menjalankan perintah membuka about form.
           
3.6.1.4  Tampilan Networking Monitoring
            Networking monitoring akan ditampilkan ketika pengguna menekan networking monitoring button. Yang berfungsi untuk menapilkan data-data dan masukan yang diperlukan untuk monitoring kualitas jaringan GSM. Gambar 3.8 menunjukkan tampilan networking monitoring.

Gambar 3.8 Tampilan Networking Monitoring

Networking monitoring dibangun dari beberapa toolbox. Toolbox yang terdapat pada networking monitoring antara lain 6 tex box, 6 button dan 1 bar sinyal.

3.6.1.5  Tampilan Analyzer
            Analyzer akan ditampilkan ketika pengguna menekan analyzer button. Tampilan analyzer berfungsi untuk menampilkan data-data kualitas jaringan GSM yang dihasilkan oleh networking monitoring. Gambar 3.9. menunjukkan tampilan analyzer.


Gambar 3.9 Tampilan Analyzer
Analyzer juga dibangun dari beberapa toolbox  yang terdiri dari SSTab, button, text box, map box, data grid, option button, dan legand.

           

1 komentar:

  1. Hi,..sobat2 org telekomunikasi,.ayo..apresiasikan karyamu untuk membangun dunia telekomunikasi

    BalasHapus